Love Command : The Final Fight

Love Command : The Final Fight

Judul : Love Command: The Final Fight
Pengarang  : Janice Nathania
Penerbit  : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2015
Tebal  : 216 halaman
ISBN: 978-602-03-2031-1

Sinopsis

Kado-kado mungil nan cantik itu memang berasal dari masa lalu Ryo. Bersamaan dengan itu, tergaung pula nama seseorang yang pernah singgah di hati pemuda itu sebelum ia menghilang; Mai. Ledakan euforia itu mampu membawa Ryo tersesat tanpa membawa Shilla bersamanya. Terlupakan.

Shilla menyadari hal itu, perubahan Ryo membuatnya memilih untuk melangkah mundur, meski di belakangnya banyak berserakan batu tajam yang akan menyakiti hatinya. Tetapi apakah pantas ia mengharapkan seseorang yang sedang terlalu asyik bercengkerama dengan masa lalu indahnya?

Arya menemukan kesempatan lain. Ia akan menjadi penopang di saat Shilla memilih jatuh. Kali ini mungkin ia tidak akan pernah mau mengalah lagi dari Ryo. Terutama, saat dirasakannya ada debar menyenangkan ketika ia bersama dengan Shilla.

Lalu, akankah kisah ini berakhir dengan bahagia, atau justru penuh luka? Silakan diburu dan dibaca ya, buku ini menjadi penutup kisah Shilla lho !

Review Love Command : The Final Fight


Kisah penutup dari petualangan Shilla. Setelah mengetahui kedudukannya dan masa depannya di keluarga Luzardi, Shilla menjalani hari-hari yang menyenangkan tidak sebagai pembantu lagi. Namun lambat laun Shilla menyadari ada yang berubah dari Ryo. Perlahan Ryo seolah menjauh dan ada yang membebani pikirannya. Sekali waktu Shilla memergoki Ryo menerima kado misterius. Ternyata pengirim kado tersebut ialah Mai, seseorang yang Ryo sukai di masa kecil.

Shilla pun mengambil keputusan untuk melepaskan Ryo. Ryo dan Mai kembali dekat. Perasaan Ryo terbagi antara Mai dan cemburu melihat kedekatan Shilla dan Arya. Terlebih Bu Romi, mama mereka, meminta Shilla mendampingi Arya ke sebuah acara jamuan makan malam perusahaan. Puncaknya sewaktu Ryo mengetahui permohonan Arya untuk meminjam cincin pusaka keluarga. Tanpa pikir panjang Ryo menyusul Shilla ke desa Apit, kampung halamannya. Di sinilah tuan muda itu berusaha memperjuangkan Shilla kembali sambil berjuang beradaptasi dengan lingkungan baru.

Meski menurut saya tokoh Mai terlalu overated, sebagai kisah lama Ryo, karena saat iu mereka masih duduk di taman kanak-kanak (Tk). SAya sangat menikmati buku ini hingga bagian perjalanan Shilla dan Ryo ke desa Apit. Bagian ini saya rasa terlalu 'biasa' untuk mengakhiri cerita yang diawali dengan kebombastisan kekayaan keluarga Lazurdi. Dalam bayangan saya, setting yang pas adalah Perancis yang selalu disebut-sebut dari awal cerita. Tapi tetap ini hal perogratif penulis ya. Mungkin Ia hendak menunjukkan sisi manusiawi Ryo lebih dalam dan berusaha sehumble mungkin agar pas di dunia Shilla.

Beberapa kalimat yang saya suka dari buku ini :
  • Kamu tidak akan tahu betapa beharga apa yang kamu miliki, hingga kamu kehilangan
  • Karena sesungguhnya badai itu nggak pergi kemana-mana, dia hanya menunggu waktunya muncul lagi. Dan gak akan lama sampai alam harus megakui dan behenti membohongi dirinya sendiri.

Overall saya beri buku imi 3,5 bintang dari 5 dalam account goodreads saya.

Baca juga : Love Command :  The Second Chance