Kutunggu Dudamu

Kutunggu Dudamu

Jadi ceritanya saya ga menang di giveaway photo quote Ada Apa Dengan Cinta? yang diselengarain oleh Ky yang pernah saya ceritakan sebelumnya. Karena masih penasaran dan ragu bisa nonton Ada Apa Dengan Cinta 2, saya ikutin jadwal blogtour selanjutnya dari buku AADC yang dibukukkan oleh mba Silvarani. Ternyata di blog Mba Luckty, Si Pustakawin, seorang pustakawati asal Metro, Lampung. Dilalah bersamaan juga, Ia sedang mengadakan giveaway lain yang berhubungan dengan profesinya. Sebagai seorang pustakawati mba Luckty minta usulan bagaimana agar perpustakaan sekolah tempatnya bekerja menjadi lebih diminati para pemustaka. Saya lalu mengikuti kedua giveaway tersebut. Usulan untuk perpustakaan ini saya buat dengan lebih niat, sampai mengulang dua kali karena ketikkan pertama tidak sempat saya save, eh, baterai note saya keburu drain. Lalu besok paginya saya ulang lagi, saking pengen ngedapetin voucher buku yang rencananya mau saya gunakan untuk membeli buku-buku diskon yang selanjutnya akan saya donasikan.

"Saya termasuk pemustaka yang rajin ke perpustakaan. Sayangnya zaman saya sekolah dulu, pustakawatinya belum sekreatif mba luckty buat ngadaain lomba-lomba keren buat memotivasi para siswanya agar rajin ke perpustakaan. Jadi bedasarkan pengalaman pribadi saya, ada beberapa hal yang dulu bisa memotivasi saya ke perpustakaan, saya harap masih relevan dan bisa diterapkan ke perpustakaan mba Luckty.
1. Disediakan televisi
Cukup yang kecil, distel pada stasiun yang menayangkan berita dengan volume yang tidak mengganggu pemustaka yang membaca. Saya punya kenangan mendalam semasa SMP, teman-teman satu sekolah rela berdesakkan mengunjungi perpustakan demi menonton adegan terakhir telenovela Rosalinda yang lagi hit (ketahuan angkatan berapa hehehe). Saya masuk siang dan saat itu buku wajib dibagikan oleh wali kelas langsung jadi siswa/i tidak wajib ke perpustakaan, sehingga banyak diantara teman saya itulah baru untuk pertama kalinya menginjakkan kakinya di perpustakaan (kecuali pada masa orientasi).
2. Disediakan air mineral gelas atau air galon isi ulang
Saya pernah survei kecil-kecilan semasa sekolah, sebagian besar teman malas ke perpustakaan pada jam istirahat karena ingin beli minuman ke kantin. Seringnya bila ke perpustakaan dulu jadi tidak sempat lagi. Untuk mensiasati, sebaiknya diletakkannya didekat pintu masuk saja, sehingga bisa dibuat peraturan minum di luar perpus, jadi tidak mengotori ruangan.
3. Disediakan mesin fotocopy
Mahal sih tapi bisa menyewa dulu. Karena saya sangat senang dengan perpustakaan daerah Jawa Tengah, dimana kita bisa memfotocopy sebagian buku yang diinginkan tanpa perlu keluar atau karena terhambat jumlah maksimal buku yang bisa dipinjam.
4. Mengganti kegiatan hukuman siswa dengan kegiatan ke perpustakaan.
Bekerja sama dengan para guru, siswa yang dihukum misalnya karena terlambat, lupa memakai atribut saat upacara atau tidak mengerjakan tugas dari pada dihukum djiemur di halaman sekolah atau membersihkan taman, menurut saya lebih bermanfaat mewajibkan siswa menghabiskan jam istirahatnya di perpustakaan dalam waktu tertentu, misalnya seminggu.
Demikianlah ide dari saya, terimakasih untuk kesempatan mengikuti giveaway ini. Bila menang vocher bukunya InsyaAllah akan saya pergunakan untuk membantu perpustakaan anak-anak hinterland di Kepri @sm3t.upi.Karimun"
Saya ngerasa "yakin" dengan jawaban saya karena peluangnya juga lumayan, akan diambil 4 orang pemenang dari 35 komentator. Ternyata jawaban saya malah tidak terpilih. Nah, untuk jawaban giveaway AADC saya malah menjawab sekenanya, dari pertanyaan seandainya saya menjadi Cinta, akankah saya menunggu Rangga selama 14 tahun?
"Jika saya jadi Cinta selama 14 tahun terakhir saya akan mencari tahu tentang Rangga. Karena zaman sekarang teknologi sudah canggih, ketikkan namanya saja di mesin pencari melalui internet maka saya kan segera mengetahui sepak terjang Rangga. Dari sana baru saya akan mengambil keputusan, misalnya kalau ternyata dari sosial medianya saya mengetahui Rangga jelas-jelas telah menikah, buat apa lagi saya menunggunya? Karena ungkapan “kutunggu dudamu” rasanya begitu absurd."
Yang ikut ramai, lho sampai 69 orang komentator! Lucky me, I'm the winner. Mungkin jawaban saya masuk di logika  kekinian kali ya.. Soalnya saat ini jarak Jakarta-New York itu hanyalah berjarak satu ketikkan jemari. Saya memang belum menonton AADC 2 untuk mengtahui rasionalisasi alasan Rangga tidak bisa menghubungi Cinta selama 14 tahun terkahir (ga tau deh lost contact apa gimana). Tapi sebagai cewek yang harusnya juga bisa tangguh, saya yakin lebih baik googling dulu deh dari pada sekedar melamunkan hal yang belum jelas. 

Semakin sukses Rangga di New York maka akan makin besar kansnya pernah diliput media, minimal namanya pun akan terdaftar disalah satu situs sekolah atau kampusnya disana, untuk bisa diinvestigasi lebih lanjut (semisal Rangga terlalu cool untuk mau punya sosial media apapun, even LinkedIn!).

Hehehe.. Alhamdulillah saya seneng sih menang, walau berarti adik-adik di Durai batal dapat tambahan buku lagi. Semoga bukunya lekas nyampe dan bisa saya baca dahulu sebagai pemanasan sebelum saya punya kesempatan nonton AADC 2 (finger cross, semoga jadi weekend ini dengan para saudara ipar, aamiin). Sekali lagi thanks to mba Silvarani dan Mba Luckty yang sudah mengadakan #GAADC2, InysaAllah nanti saya review juga bukunya.


Di tweet sama mba Silvarani! Norak ya saya hoahahahhaa